Selasa, 13 Desember 2011

Penyakit yang kerap mengintai pria usia 50-an

6 penyakit yang mengintai pria usia 50 an antara lain : Jantung koroner,  Asam Urat,  Stroke,  Bronkhitis,  Hernia Inguinalis ( Lipatan Paha ),  Kanker Prostat.

Jantung koroner.

Menurut data CDC (pusat pengendalian dan pencegahan wabah penyakit dari amerika) th 2003, sekitar 80% penyebab kematian satu juta pria di Amerika pada saat itu disebabkan penyakit jantung koroner.
Berdasarkan data ini dapat dikatakan, penyakir jantung koroner merupakan penyakit yang paling gemar menghinggapi para pria.  Tak hanya pria lanjut usia saja yang bisa mengidapnya, tak sedikit pria berusia 30-an juga sudah mengidap penyakit ini.
           
Penyakit jantung koroner lebih potensial pada pria karena pada penelitian kedokteran, salah satu faktornya adalah tidak adanya atau sedikit kadar estrogen dalam tubuh pria.  Sedangkan estrogen memiliki andil dalam menjaga sel endotel yang terdapat pada pembuluh arteri.
Tanpa adanya hormon ini, lebih berpotensi terjadinya kerusakan/disfungsi pada dinding arteri akibat adanya radikal bebas yang bisa merusak sel endotel dalam jangka waktu tertentu. Yang lama kelamaan, dengan adanya faktor resiko seperti kadar kolesterol yang tinggi atau merokok akan membentuk lapisan plak (aterosklerosis ) dalam pembuluh darah arteri, kemudian menyebabkan aliran darah di jantung menyempit dan berakibat pada terjadinya serangan nyeri dada, khas jantung koroner.

Sayangnya banyak pria tak sadar bila mereka cukup potensial mengidap penyakit mematikan ini.  Apalagi bila didukung gaya hidup yang buruk seperti merokok, mengkonsumsi makanan berlemak dan goreng-gorengan, dan kurang berolah raga.  Gaya hidup seperti ini akan sangat berkaitan dengan tercetusnya serangan penyakit jantung koroner.


Asam Urat.
           
Selain penyakit Jantung, penyakit lain yang juga lebih banyak terjadi pada pria usia muda dibanding  perempuan adalah asam urat.  Penyakit ini juga erat kaitannya dengan kandungan hormon estrogen yang banyak dimiliki perempuan, dibandingkan pada pria yang kadarnya cukup rendah.

Asam urat merupakan hasil dari metabolisme purin dalam sel secara alami terus menerus dalam tubuh.  Sementara hormon estrogen memiliki fungsi membantu mekanisme pembuangan asam urat melalui urin.
Tanpa hormon ini, pria menjadi lebih potensial mengalami penumpukan asam urat dalam darah yang kemudian ditimbun sebagai kristal monosodium urat pada otot dan sendi.  Lama kelamaan timbunan kristal monosodium urat ini akan menyebabkan kelainan atau pembengkakan pada sendi.  Dengan kata lain asam urat bisa disebut sebagai penyakit kaum pria.


Stroke

Perlu anda ketahui, pria usia di bawah 50 th sudah berpotensi mengalami stroke.  Terutama stroke yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah atau stroke iskemik.  Diperkirakan penyebab terjadinya penyempitan pembuluh darah ini erat kaitannya dengan hormon estrogen.  Pada perempuan, stroke umumnya lebih banyak terjadi setelah melewati menopause.
           
Seperti halnya pada jantung koroner, stroke iskemik juga terjadi bertahap akibat adanya proses aterosklerosis ( plak ) yang melekat  pada dinding pembuluh darah.  Pada kasus stroke, aterosklerosisi ( plak ) ini secara bertahap menyebabkan terjadinya sumbatan pada arteri menuju sel-sel jariangan otak.
Sumbatan ini akan menyebabkan aliran darah kejaringan sel-sel otak berkurang bahkan hingga terhenti total.  Terhentinya aliran darah ini menyebabkan beberapa fungsi tubuh terganggu, misalnya lumpuh separo pada bagian tubuh, bahkan kematian.


Bronkhitis.

Penyakit  lain yang kerap diidentikkan dengan kaum pria karena angka kejadiannya lebih tinggi pada pria dibandingkan perempuan adalah bronchitis atau Penyakit Paru O
obstruksi Menahun (PPOM).  Ini disebabkan karena banyaknya pria suka dan lebih banyak yang mengkonsumsi rokok.
Merokok sama artinya dengan memasukkan bahan iritan atau racun seperti tar dan nikotin ke dalam paru, yang lama kelamaan dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi dan menyebabkan batuk-batuk kronis.
           
Hal ini merupakan salah satu gejala gangguan pada fungsi paru.  Selain itu merokok juga bisa menurunkan system pertahanan saluran nafas hingga ke paru-paru, sehingga akan makin memudahkan terjadinya peradangan atau infeksi pada jaringan paru.


Hernia Inguinalis ( Lipatan Paha )

Sebetulnya hernia berpotensi terjadi pada siapapun.  Hernia sendiri terjadi disebabkan oleh adanya efek pada dinding atau bagian lemah dari rongga perut.  Namun hernia ini lebih sering dialami pria.
           
Hal ini terjadi antara lain karena saluran tempat turunnya buah pelir (buah zakar) dari rongga perut ke kantung buah pelir ( buah zakar) pada sekitar 4 % bayi laki-laki tetap terbuka saat lahir.  Keadaan ini lalu membentuk sebuah cincin atau kantung yang dapat terisi organ-organ dalam rongga perut.
           
Lubang ini berpotensi terbuka oleh sebab sebab tertentu, seperti batuk kronis hingga mengedan, pembengkakan kelenjar prostate, atau akibat sering melakukan pekerjaan mengangkat beban berat yang semuanya menambah tekanan dalam rongga perut.
           
Sementara pada perempuan, perjalalan ovarium yang tak sampai ke bagian luar rongga perut yang meninggalkan lubang, menyebabkan hernia jenis inguinalis menjadi jarang terjadi pada perempuan.

Kanker Prostat.
           
Angka kejadian keganasan pada kelenjar prostate dari tahun ke tahun kini makin meningkat.  Pada umumnya, kanker prostate menyerang pria yang berusia lebih dari 50 th.  Penyebab pasti dari kanker prostate sebenarnya masih belum ketahui, namun ada beberapa faktor risiko untuk terjadinya kanker prostate.  Seperti pola makan tinggi lemak, adanya pembesaran prostate jinak, infeksi virus yang ditularkan melalui hubungan intim, dan riwayat kanker prostate pada keluarga.
           
Ada beberapa gejala atau keluhan yang perlu diperhatikan, yaitu sering buang air kecil terutama di malam hari, buang air kecil sampai harus mengejan, sulit menahan buang air kecil . tak bisa buang air kecil sama sekali, buang air kecil terasa sakit atau panas, terdapatnya darah dalam air seni dan air mani, hingga terasa sakit saat ejakulasi.

Tindakan Antisipasi.
Sebaiknya perlu diantisipasi dengan beberapa tindakan antara lain :
  • Berhenti merokok.
  • Atur pola makan dengan memilih menu sehat dan seimbang.
  • Olah raga rutin.
  • Hindari melakukan pekerjaan terlalu berat atau mengangkat beban berat.
  • Lakukan general check up secara rutin.
  • Bila diperlukan, lakukan diet seperti  diet rendah purin, kolesterol  dsb.
  • Pria berusia lebih dari 40 th dianjurkan pemeriksaan secara teratur seperti usg kelenjar prostate, pemeriksaan kadar prostate specific antigen (PSA), paling tidak setahun sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar