6 penyakit yang
mengintai pria usia 50 an antara lain : Jantung koroner, Asam Urat,
Stroke, Bronkhitis, Hernia
Inguinalis ( Lipatan Paha ), Kanker
Prostat.
Jantung koroner.
Menurut data CDC (pusat pengendalian dan
pencegahan wabah penyakit dari amerika) th 2003, sekitar 80% penyebab kematian
satu juta pria di Amerika pada saat itu disebabkan penyakit jantung koroner.
Berdasarkan data ini dapat dikatakan,
penyakir jantung koroner merupakan penyakit yang paling gemar menghinggapi para
pria. Tak hanya pria lanjut usia saja
yang bisa mengidapnya, tak sedikit pria berusia 30-an juga sudah mengidap
penyakit ini.
Penyakit jantung koroner lebih potensial pada
pria karena pada penelitian kedokteran, salah satu faktornya adalah tidak
adanya atau sedikit kadar estrogen dalam tubuh pria. Sedangkan estrogen memiliki andil dalam
menjaga sel endotel yang terdapat pada pembuluh arteri.
Tanpa adanya hormon ini, lebih berpotensi
terjadinya kerusakan/disfungsi pada dinding arteri akibat adanya radikal bebas
yang bisa merusak sel endotel dalam jangka waktu tertentu. Yang lama kelamaan,
dengan adanya faktor resiko seperti kadar kolesterol yang tinggi atau merokok
akan membentuk lapisan plak (aterosklerosis ) dalam pembuluh darah arteri,
kemudian menyebabkan aliran darah di jantung menyempit dan berakibat pada
terjadinya serangan nyeri dada, khas jantung koroner.
Sayangnya banyak pria tak sadar bila mereka
cukup potensial mengidap penyakit mematikan ini. Apalagi bila didukung gaya hidup yang buruk
seperti merokok, mengkonsumsi makanan berlemak dan goreng-gorengan, dan kurang
berolah raga. Gaya hidup seperti ini
akan sangat berkaitan dengan tercetusnya serangan penyakit jantung koroner.
Asam Urat.
Selain penyakit Jantung, penyakit lain yang
juga lebih banyak terjadi pada pria usia muda dibanding perempuan adalah asam urat. Penyakit ini juga erat kaitannya dengan
kandungan hormon estrogen yang banyak dimiliki perempuan, dibandingkan pada
pria yang kadarnya cukup rendah.
Asam urat merupakan hasil dari metabolisme
purin dalam sel secara alami terus menerus dalam tubuh. Sementara hormon estrogen memiliki fungsi
membantu mekanisme pembuangan asam urat melalui urin.
Tanpa hormon ini, pria menjadi lebih
potensial mengalami penumpukan asam urat dalam darah yang kemudian ditimbun
sebagai kristal monosodium urat pada otot dan sendi. Lama kelamaan timbunan kristal monosodium
urat ini akan menyebabkan kelainan atau pembengkakan pada sendi. Dengan kata lain asam urat bisa disebut
sebagai penyakit kaum pria.
Stroke
Perlu anda ketahui, pria usia di bawah 50 th
sudah berpotensi mengalami stroke.
Terutama stroke yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah atau
stroke iskemik. Diperkirakan penyebab
terjadinya penyempitan pembuluh darah ini erat kaitannya dengan hormon
estrogen. Pada perempuan, stroke umumnya
lebih banyak terjadi setelah melewati menopause.
Seperti halnya pada jantung koroner, stroke
iskemik juga terjadi bertahap akibat adanya proses aterosklerosis ( plak ) yang
melekat pada dinding pembuluh
darah. Pada kasus stroke,
aterosklerosisi ( plak ) ini secara bertahap menyebabkan terjadinya sumbatan
pada arteri menuju sel-sel jariangan otak.
Sumbatan ini akan menyebabkan aliran darah
kejaringan sel-sel otak berkurang bahkan hingga terhenti total. Terhentinya aliran darah ini menyebabkan
beberapa fungsi tubuh terganggu, misalnya lumpuh separo pada bagian tubuh,
bahkan kematian.
Bronkhitis.
Penyakit
lain yang kerap diidentikkan dengan kaum pria karena angka kejadiannya
lebih tinggi pada pria dibandingkan perempuan adalah bronchitis atau Penyakit
Paru O
obstruksi Menahun (PPOM). Ini disebabkan karena banyaknya pria suka dan
lebih banyak yang mengkonsumsi rokok.
Merokok sama artinya dengan memasukkan bahan
iritan atau racun seperti tar dan nikotin ke dalam paru, yang lama kelamaan
dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi dan menyebabkan
batuk-batuk kronis.
Hal ini merupakan salah satu gejala gangguan
pada fungsi paru. Selain itu merokok
juga bisa menurunkan system pertahanan saluran nafas hingga ke paru-paru,
sehingga akan makin memudahkan terjadinya peradangan atau infeksi pada jaringan
paru.
Hernia Inguinalis (
Lipatan Paha )
Sebetulnya hernia berpotensi terjadi pada
siapapun. Hernia sendiri terjadi
disebabkan oleh adanya efek pada dinding atau bagian lemah dari rongga
perut. Namun hernia ini lebih sering
dialami pria.
Hal ini terjadi antara lain karena saluran
tempat turunnya buah pelir (buah zakar) dari rongga perut ke kantung buah pelir
( buah zakar) pada sekitar 4 % bayi laki-laki tetap terbuka saat lahir. Keadaan ini lalu membentuk sebuah cincin atau
kantung yang dapat terisi organ-organ dalam rongga perut.
Lubang ini berpotensi terbuka oleh sebab
sebab tertentu, seperti batuk kronis hingga mengedan, pembengkakan kelenjar
prostate, atau akibat sering melakukan pekerjaan mengangkat beban berat yang
semuanya menambah tekanan dalam rongga perut.
Sementara pada perempuan, perjalalan ovarium
yang tak sampai ke bagian luar rongga perut yang meninggalkan lubang,
menyebabkan hernia jenis inguinalis menjadi jarang terjadi pada perempuan.
Kanker Prostat.
Angka kejadian keganasan pada kelenjar
prostate dari tahun ke tahun kini makin meningkat. Pada umumnya, kanker prostate menyerang pria
yang berusia lebih dari 50 th. Penyebab
pasti dari kanker prostate sebenarnya masih belum ketahui, namun ada beberapa
faktor risiko untuk terjadinya kanker prostate.
Seperti pola makan tinggi lemak, adanya pembesaran prostate jinak,
infeksi virus yang ditularkan melalui hubungan intim, dan riwayat kanker
prostate pada keluarga.
Ada beberapa gejala atau keluhan yang perlu
diperhatikan, yaitu sering buang air kecil terutama di malam hari, buang air
kecil sampai harus mengejan, sulit menahan buang air kecil . tak bisa buang air
kecil sama sekali, buang air kecil terasa sakit atau panas, terdapatnya darah
dalam air seni dan air mani, hingga terasa sakit saat ejakulasi.
Tindakan Antisipasi.
Sebaiknya perlu diantisipasi dengan beberapa
tindakan antara lain :
- Berhenti merokok.
- Atur pola makan dengan memilih menu sehat dan seimbang.
- Olah raga rutin.
- Hindari melakukan pekerjaan terlalu berat atau mengangkat beban berat.
- Lakukan general check up secara rutin.
- Bila diperlukan, lakukan diet seperti diet rendah purin, kolesterol dsb.
- Pria berusia lebih dari 40 th dianjurkan pemeriksaan secara teratur seperti usg kelenjar prostate, pemeriksaan kadar prostate specific antigen (PSA), paling tidak setahun sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar