Sebaiknya tidak menggunakan obat kumur setiap hari, karena
bisa membunuh bakteri baik dalam mulut. Disarankan pakai obat kumur maksimal 3
x seminggu.
Informasi kesehatan
Jumat, 30 Desember 2011
Selasa, 27 Desember 2011
Minum Susu Segar
Minumsusu segar ternyata lebih banyak manfatnya dari pada
minum susu lain. Susu segar masih
mengandung protein, lemak, mineral, vitamin dan enzim secara lengkap. Tapi tentu saja dengan syarat bahwa dari
proses pemerahan sampai penyajian harus dalam keadaan bersih.
Kamis, 22 Desember 2011
Penderita Ginjal dan Mitos Banyak Minum
Banyak minum air menyehatkan ginjal. Dengan minum banyak,
produksi urin akan bertambah. Sehingga endapan-2 atau kotoran yang beresiko
membatu, akan ikut terbuang bersama urin.
Tapi kalau sudah terkena penyakit ginjal, justru asupan air harus
dibatasi. Karena ginjal tidak bisa
membuang sisa air dalam jumlah banyak, sehingga berbahaya bagi ginjal itu
sendiri. Pada orang yang sehat, kebutuhan akan air minum adalah 30cc per kg
berat badan per hari. Misalnya orang
dengan berat badan 60kg akan membutuhkan air sebanyak 1.8 Ltr setiap hari.
Kebutuhan akan air minum itu selain didapat dari air yang kita minum, juga dari
makanan.
Selasa, 13 Desember 2011
Penyakit yang kerap mengintai pria usia 50-an
6 penyakit yang
mengintai pria usia 50 an antara lain : Jantung koroner, Asam Urat,
Stroke, Bronkhitis, Hernia
Inguinalis ( Lipatan Paha ), Kanker
Prostat.
Jantung koroner.
Menurut data CDC (pusat pengendalian dan
pencegahan wabah penyakit dari amerika) th 2003, sekitar 80% penyebab kematian
satu juta pria di Amerika pada saat itu disebabkan penyakit jantung koroner.
Berdasarkan data ini dapat dikatakan,
penyakir jantung koroner merupakan penyakit yang paling gemar menghinggapi para
pria. Tak hanya pria lanjut usia saja
yang bisa mengidapnya, tak sedikit pria berusia 30-an juga sudah mengidap
penyakit ini.
Penyakit jantung koroner lebih potensial pada
pria karena pada penelitian kedokteran, salah satu faktornya adalah tidak
adanya atau sedikit kadar estrogen dalam tubuh pria. Sedangkan estrogen memiliki andil dalam
menjaga sel endotel yang terdapat pada pembuluh arteri.
Tanpa adanya hormon ini, lebih berpotensi
terjadinya kerusakan/disfungsi pada dinding arteri akibat adanya radikal bebas
yang bisa merusak sel endotel dalam jangka waktu tertentu. Yang lama kelamaan,
dengan adanya faktor resiko seperti kadar kolesterol yang tinggi atau merokok
akan membentuk lapisan plak (aterosklerosis ) dalam pembuluh darah arteri,
kemudian menyebabkan aliran darah di jantung menyempit dan berakibat pada
terjadinya serangan nyeri dada, khas jantung koroner.
Sayangnya banyak pria tak sadar bila mereka
cukup potensial mengidap penyakit mematikan ini. Apalagi bila didukung gaya hidup yang buruk
seperti merokok, mengkonsumsi makanan berlemak dan goreng-gorengan, dan kurang
berolah raga. Gaya hidup seperti ini
akan sangat berkaitan dengan tercetusnya serangan penyakit jantung koroner.
Asam Urat.
Selain penyakit Jantung, penyakit lain yang
juga lebih banyak terjadi pada pria usia muda dibanding perempuan adalah asam urat. Penyakit ini juga erat kaitannya dengan
kandungan hormon estrogen yang banyak dimiliki perempuan, dibandingkan pada
pria yang kadarnya cukup rendah.
Asam urat merupakan hasil dari metabolisme
purin dalam sel secara alami terus menerus dalam tubuh. Sementara hormon estrogen memiliki fungsi
membantu mekanisme pembuangan asam urat melalui urin.
Tanpa hormon ini, pria menjadi lebih
potensial mengalami penumpukan asam urat dalam darah yang kemudian ditimbun
sebagai kristal monosodium urat pada otot dan sendi. Lama kelamaan timbunan kristal monosodium
urat ini akan menyebabkan kelainan atau pembengkakan pada sendi. Dengan kata lain asam urat bisa disebut
sebagai penyakit kaum pria.
Stroke
Perlu anda ketahui, pria usia di bawah 50 th
sudah berpotensi mengalami stroke.
Terutama stroke yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah atau
stroke iskemik. Diperkirakan penyebab
terjadinya penyempitan pembuluh darah ini erat kaitannya dengan hormon
estrogen. Pada perempuan, stroke umumnya
lebih banyak terjadi setelah melewati menopause.
Seperti halnya pada jantung koroner, stroke
iskemik juga terjadi bertahap akibat adanya proses aterosklerosis ( plak ) yang
melekat pada dinding pembuluh
darah. Pada kasus stroke,
aterosklerosisi ( plak ) ini secara bertahap menyebabkan terjadinya sumbatan
pada arteri menuju sel-sel jariangan otak.
Sumbatan ini akan menyebabkan aliran darah
kejaringan sel-sel otak berkurang bahkan hingga terhenti total. Terhentinya aliran darah ini menyebabkan
beberapa fungsi tubuh terganggu, misalnya lumpuh separo pada bagian tubuh,
bahkan kematian.
Bronkhitis.
Penyakit
lain yang kerap diidentikkan dengan kaum pria karena angka kejadiannya
lebih tinggi pada pria dibandingkan perempuan adalah bronchitis atau Penyakit
Paru O
obstruksi Menahun (PPOM). Ini disebabkan karena banyaknya pria suka dan
lebih banyak yang mengkonsumsi rokok.
Merokok sama artinya dengan memasukkan bahan
iritan atau racun seperti tar dan nikotin ke dalam paru, yang lama kelamaan
dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi dan menyebabkan
batuk-batuk kronis.
Hal ini merupakan salah satu gejala gangguan
pada fungsi paru. Selain itu merokok
juga bisa menurunkan system pertahanan saluran nafas hingga ke paru-paru,
sehingga akan makin memudahkan terjadinya peradangan atau infeksi pada jaringan
paru.
Hernia Inguinalis (
Lipatan Paha )
Sebetulnya hernia berpotensi terjadi pada
siapapun. Hernia sendiri terjadi
disebabkan oleh adanya efek pada dinding atau bagian lemah dari rongga
perut. Namun hernia ini lebih sering
dialami pria.
Hal ini terjadi antara lain karena saluran
tempat turunnya buah pelir (buah zakar) dari rongga perut ke kantung buah pelir
( buah zakar) pada sekitar 4 % bayi laki-laki tetap terbuka saat lahir. Keadaan ini lalu membentuk sebuah cincin atau
kantung yang dapat terisi organ-organ dalam rongga perut.
Lubang ini berpotensi terbuka oleh sebab
sebab tertentu, seperti batuk kronis hingga mengedan, pembengkakan kelenjar
prostate, atau akibat sering melakukan pekerjaan mengangkat beban berat yang
semuanya menambah tekanan dalam rongga perut.
Sementara pada perempuan, perjalalan ovarium
yang tak sampai ke bagian luar rongga perut yang meninggalkan lubang,
menyebabkan hernia jenis inguinalis menjadi jarang terjadi pada perempuan.
Kanker Prostat.
Angka kejadian keganasan pada kelenjar
prostate dari tahun ke tahun kini makin meningkat. Pada umumnya, kanker prostate menyerang pria
yang berusia lebih dari 50 th. Penyebab
pasti dari kanker prostate sebenarnya masih belum ketahui, namun ada beberapa
faktor risiko untuk terjadinya kanker prostate.
Seperti pola makan tinggi lemak, adanya pembesaran prostate jinak,
infeksi virus yang ditularkan melalui hubungan intim, dan riwayat kanker
prostate pada keluarga.
Ada beberapa gejala atau keluhan yang perlu
diperhatikan, yaitu sering buang air kecil terutama di malam hari, buang air
kecil sampai harus mengejan, sulit menahan buang air kecil . tak bisa buang air
kecil sama sekali, buang air kecil terasa sakit atau panas, terdapatnya darah
dalam air seni dan air mani, hingga terasa sakit saat ejakulasi.
Tindakan Antisipasi.
Sebaiknya perlu diantisipasi dengan beberapa
tindakan antara lain :
- Berhenti merokok.
- Atur pola makan dengan memilih menu sehat dan seimbang.
- Olah raga rutin.
- Hindari melakukan pekerjaan terlalu berat atau mengangkat beban berat.
- Lakukan general check up secara rutin.
- Bila diperlukan, lakukan diet seperti diet rendah purin, kolesterol dsb.
- Pria berusia lebih dari 40 th dianjurkan pemeriksaan secara teratur seperti usg kelenjar prostate, pemeriksaan kadar prostate specific antigen (PSA), paling tidak setahun sekali.
Sekilas Pandang Radang Hidung dan Tenggorokan.
Bahwa hidung memiliki peranan penting dalam system pernapasan tentu sudah menjadi pengetahuan umum tentang pernapasan manusia. Di dalam rongga dilapisi selaput lendir dan pembuluh darah.
Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh darah memungkinkan hidung segera menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk. Sementara sel-2 pada selaput lendir menghasilkan lendir dan memiliki tonjolan-2 kecil seperti rambut atau disebut silia.
Kotoran yang masuk ke hidung akan ditangkap oleh lendir, kemudian akan dibawa oleh silia kearah lubang hidung atau ke tenggorokan. Cara ini membantu membersihkan udara sebelum masuk ke dalam paru-2
Organ lain yang tak kalah penting fungsinya adalah tenggorokan, yang merupakan saluran berotot tempat berjalannya makanan ke kerongkongan dan saluran udara ke paru-2. Organ ini dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri dari sel-2 penghasil lendir dan silia.
Letak tenggorokan atau faring ada di belakang mulut, di bawah rongga hidung dan di atas kerongkongan dan tabung udara ( trakea ). Organ ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian atas ( nasofaring ), bagian tengah ( orofaring ), dan bagian bawah ( hipofaring ).
Di dalam system saluran pernapasan, terdapat bagian–bagian yang memiliki kesamaan fungsi untuk membantu melawan infeksi, yaitu tonsil dan adenoid. Tonsil atau lebih dikenal dengan amandel terletak di mulut bagian belakang, sedangkan adenoid terletak di rongga hidung bagian belakang.
Fungsi hidung dan tenggorokan saling berkaitan erat dalam berperan di dalam system saluran pernapasan. Tetapi sayangnya, kedua organ inipun dapat rentan terkena radang, karena infeksi virus atau bakteri, dan alergi.
RADANG HIDUNG
Jika pada hidung atau tenggorokan terkena radang, ini merupakan indikasi adanya infeksi pada organ tersebut. Virus atau bakteri dapat dengan mudah menjangkit, apalagi daya tahan tubuh kita sedang melemah.
Radang pada hidung kerap kali dapat terjadi karena reaksi terhadap alergi, disebut alergi rhinitis yang dapat terjadi pada semua umur. Alergi ini juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Gejala yang sering dialami berupa bersin terus menerus, hidung berair, pilek, hidung tersumbat. Pada beberapa kasus gejala yang timbul dapat berupa mata merah dan berair.
Pada hidung pun memungkinkan terjadinya polip. Bentuk polip berupa benjolan pada rongga hidung, bersifat lunak dan licin, berwarna bening atau pucat serta terkadang berwarna kekuningan, abu-2, dan kemerahan. Polip adalah tumor jinak tetapi apabila dibiarkan bisa menjadi ganas, dan memicu kanker
Polip umumnya terjadi pada orang dewasa yang kemungkinan disebabkan oleh karena reaksi hipersensitif atau reaksi alergi yang berlangsung lama pada lapisan dalam rongga hidung yaitu mukosa. Beberapa factor lain yang meningkatkan kemungkinan terkena polip hidung antara lain, radang sinus yang menahun, iritasi, dan sumbatan hidung oleh karena kelainan anatomi.
RADANG TENGGOROKAN.
Lalu bagaimana dengan radang pada tengorokan ? Serupa dengan radang hidung, radang pada bagian ini juga merupakan indikasi adanya infeksi. Dan penyebabnya dapat dikarenakan infeksi, iritasi, dan alergi.
Ada beberpa penyebab radang tenggorokan. Masing-2 karena infeksi, iritasi, dan alergi. Gejalanya dapat berupa rasa sakit di bagian tersebut, susah menelan, susah bernapas, batuk, dan demam.
Infeksi yang menyebabkan radang tenggorokan, bisa bersumber dari tiga hal, yakni kesehatan mulut dan gigi, amandel sebagai sumber infeksi, dan sinusitis. Kurang menjaga kebersihan bagian mulut , khususnya gigi, dapat menyebabkan radang tenggorokan, Gigi yang busuk atau berlubang menjadi tempat berkumpulnya kuman yang dapat menyebabkan infeksi.
Infeksi pada amandel juga dapat menyebabkan terjadinya radang tenggorokan. Amandel sebenarnya baik untuk pertahanan tubuh, Tetapi amandel yang sudah tidak berfungsi lagi akan menjadi tempat berkumpulnya kuman sehingga juga menyebabkan infeksi pada tenggorokan.
Sumber ketiga penyebab infeksi tenggorokan adalah sinusitis. Jika sinusitis kronis, lendir akan terus menerus mengalir di belakang tenggorokan dan hidung. Hal ini menimbulkan iritasi ke tenggorokan dan menyebabkan radang.
Untuk mencegah radang pada hidung dan tenggorokan, diperlukan daya tahan tubuh yang baik, serta upayakan untuk rutin mengasup makanan bernutrisi, dan berolah raga.
Kamis, 03 Maret 2011
Kebiasaan Minum Susu Botol Picu Karies Gigi
Masalah gigi berlubang atau karies dialami oleh sekitar 85% anak usia dibawah 5 th di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan minum susu botol pada usia akhir balita. Bila tidak segera diatasi, hal itu akan menurunkan kualitas perkembangan anak.
Hal ini dipaparkan dokter psesialis kesehatan gigi anak, Mochaad Fahlevi Rizal, saat mempertahankan disertasinya untuk meraih gelar doctor dengan tema Pengaruh Kebiasaan Minum Susu Botol terhadap potensi karies gigi pada usia 3 -5 th.
Sejauh ini karies gigi masih menjadi masalah kesehaatan anak. Organisasi kesehatan dunia WHO th 2003 menyatakan, angka kejadian karies pada anak 60 – 90 %. Karies gigi adalah daerah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat proses yang secara bertahap melarutkan email ( permukaan gigi sebelah luar yang keras ) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi.
Masalah karies pada anak atau dikenal sebagai Syndrome Karies Botol ( SKB ) sering ditemukan pada anak usia akhir balita, penyebabnya adalah gula yang terdapat dalam susu dan sari buah yang kadang diminumkan saat anak menjelang tidur. Bakteri pada plak gigi lalu mengubah gula tersebt jadi asam yang merusak hingga menimbulkan kebusukan dan kehancuran gigi.
Fakta yang ada di Jakarta dan sekitar menunjukkan tingginya penderita SKB yang datang ke klinik gigi anak. Dari pengamatan di tiga rumah sakit menunjukkan, proporsi pasien anak yang datang dan menderita penyakit infeksi ini mencapai 95%.
Bakteri
Penelitian pendahuluan menunjukkan, prevalensi karies akan lebih tinggi 1,3x pada anak yang mempunyai kebiasaan minum susu botol dari pada anak yang tidak terbiasa minum susu botol. Untuk menemukan masalah utama sindroma ini dapat diterlusuri dari aspek mikrobiologi, seperti peran bakteri penyebab karies terutama Streptococus Mutans dan Streptococus Sobrinus.
Fahlevi menjelaskan S Mutans dibedakan atas 4 serotipe ( c,e,f dan k ) dan S Sobrinus diidentifikasi sebagai serotype d dan g. Sebagai bakteri utama penyebab karies, S mutans bisa membentuk koloni dan melekat pada permukaan gigi. Sejumlah protein di permukaan sel S Mutans memungkinkan bakteri tersebut membentuk biofilm dipermukaan gigi sehingga bertahan hidup di dalam mulut.
Dalam studinya dengan anak-2 usia 3-5 th, sebagai subyek penelitian, menjadikan susu botol sebagai pengantar tidur meningkatkan resiko SKB 1,03% kali lebih besar dari pada yang tidak menjadikannya sebagai pengantar tidur.
Frekuensi minum susu botol dua kali atau lebih per hari juga akan meningkatkan resiko kejadian SKB 2,27 kali. Sementara itu, minum air susu ibu (ASI ) ternyata memberi perlidungan dari sindroma itu.
Sumber : Kompas 22 juni 2009
Minggu, 27 Februari 2011
Kenali Tanda Sakit Jantung Dari Mata Anak.
Suatu pengkajian di Australian memperlihatkan bahwa perubahan pembuluh darah di organ mata yang mengisyaratkan akan terjadinya penyakit jantung di kelak kemudian hari, telah terlihat pada anak dengan berat badan berlebih dan obese, bahkan ketika anak tersebut baru berusia enam tahun. Sebelumnya, pelebaran pembuluh vena dan penyempitan arteri ini hanya terlihat pada retina remaja dan dewasa dengan berat badan berlebih.
Sebagaimana dilaporkan pada International Journal of Obesity, periset menghimbau dilakukan pemantauan terhadap perubahan yang nyaris tak terdeteksi ini sebagai indikasi awal resiko terkena hipertensi dan stroke saat anak dengan tanda tanda seperti itu memasuki usia dewasa. Sebelumnya diperkirakan bahwa profil resiko mulai bisa dikenali ketika seseorang memasuki usia remaja atau dewasa. Namun penelitian kami memperlihatkan perubhan itu bahkan sudah terjadi sejak seorang anak berusia muda, tutur Paul Mitchel, seorang professor di University of Sydney’s Centre for Vision Research.
Dilaporkan pengkajian itu melibatkan 1.740 anak usia enam tahun dari 34 sekolahan di Sydney. Setelah memperhitungkan pula perbedaan berbagai factor seperti jenis kelamin, ras, panjang bola mata, berat semasa lahir, dan tekanan darah, periset mendapati perubahan di pembuluh retina pada anak dengan berat badan berlebih. Diameter rata-rata pembuluh vena mereka rata-rata 2,1 mikron lebih lebar dibandingkan teman sebayanya, tetapi diameter pembuluh anteri retina lebih sempit 2,2 mikron.
Pembuluh vena bertugas menyalurkan darah beroksigen rendah kembali ke jantung, sedang pembuluh arteri menyalurkan darah beroksigen penuh dari jantung,
Gaya Hidup Sehat no 418
Langganan:
Postingan (Atom)