Kamis, 03 Maret 2011

Kebiasaan Minum Susu Botol Picu Karies Gigi


Masalah gigi berlubang atau karies dialami oleh sekitar 85% anak usia dibawah 5 th di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan minum susu botol pada usia akhir balita. Bila tidak segera diatasi, hal itu akan menurunkan kualitas perkembangan anak.

Hal ini dipaparkan dokter psesialis kesehatan gigi anak, Mochaad Fahlevi Rizal, saat mempertahankan disertasinya untuk meraih gelar doctor dengan tema Pengaruh Kebiasaan Minum Susu Botol terhadap potensi karies gigi pada usia 3 -5 th.

Sejauh ini karies gigi masih menjadi masalah kesehaatan anak.  Organisasi kesehatan dunia WHO th 2003 menyatakan, angka kejadian karies pada anak 60 – 90 %.  Karies gigi adalah daerah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat proses yang secara bertahap melarutkan email ( permukaan gigi sebelah luar yang keras ) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi.

Masalah karies pada anak atau dikenal sebagai Syndrome Karies Botol ( SKB ) sering ditemukan pada anak usia akhir balita, penyebabnya adalah gula yang terdapat dalam susu dan sari buah yang kadang diminumkan saat anak menjelang tidur.  Bakteri pada plak gigi lalu mengubah gula tersebt jadi asam yang merusak hingga menimbulkan kebusukan dan kehancuran gigi.

Fakta yang ada di Jakarta dan sekitar menunjukkan tingginya  penderita SKB yang datang ke klinik gigi anak.  Dari pengamatan di tiga rumah sakit menunjukkan, proporsi pasien anak yang datang dan menderita penyakit infeksi ini mencapai 95%.

Bakteri
Penelitian pendahuluan menunjukkan, prevalensi karies akan lebih tinggi 1,3x pada anak yang mempunyai kebiasaan minum susu botol dari pada anak yang tidak terbiasa minum susu botol.  Untuk menemukan masalah utama sindroma ini dapat diterlusuri dari aspek mikrobiologi, seperti peran bakteri penyebab karies terutama Streptococus Mutans dan Streptococus Sobrinus.

Fahlevi menjelaskan S Mutans dibedakan atas  4 serotipe ( c,e,f dan k ) dan S Sobrinus diidentifikasi sebagai serotype d dan g.  Sebagai bakteri utama penyebab karies, S mutans bisa membentuk koloni dan melekat pada permukaan gigi. Sejumlah protein di permukaan sel  S Mutans memungkinkan bakteri tersebut membentuk biofilm dipermukaan gigi sehingga bertahan hidup di dalam mulut.

Dalam studinya dengan anak-2 usia 3-5 th, sebagai subyek penelitian, menjadikan susu botol sebagai pengantar tidur meningkatkan resiko SKB 1,03% kali lebih besar dari pada yang tidak menjadikannya sebagai pengantar tidur.

Frekuensi minum susu botol dua kali atau lebih per hari juga akan meningkatkan resiko kejadian SKB 2,27 kali. Sementara itu, minum air susu ibu (ASI) ternyata memberi perlidungan dari sindroma itu.


Sumber : Kompas 22 juni 2009